Wednesday, December 2, 2020
Monday, October 19, 2020
RANTAI MAKANAN DI GURUN
MAKALAH TEORI LINGKUNGAN
" RANTAI MAKANAN DI GURUN "
a
Oleh :
MIFTAH FAUZAN WIRADWI NURIMAN
13419695
2IB02
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2020
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………………………………….. 1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….….….. 2
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………...…………… 3
Pengertian Rantai Makanan………………..…………………….................……………………….....…..............…..... 3
Rantai Makanan di Gurun ………………….......…………………………………………….............. 4
Fungsi Jaring Makanan…………………………..……………...…………………………………….. 6
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………… 7
PEMBAHASAN
Rantai Makanan Adalah
Rantai Makanan Di Gurun adalah sebuah interaksi yang terjadi antara makhluk hidup dalam ekosistem atau lingkungan tertentu dengan faktor kebutuhan terhadap timbal balik antara penuntut, konsumen dan pengurai dalam rantai makanan.
Dalam setiap ekosistem, pasti juga ada rantai makanan yang akan dipertalikan dengan komponen-komponen atau organime antara trofik paling tinggi ke trofik yang paling rendah.
Hal ini juga biasa disebut dengan pengurai atau pengurai pada mahluk atau rantai dalam rantai makanan yang memiliki peran atau tugasnya masing-masing.
Dari pembahasan diatas maka terdapat juga beberapa ciri dari rantai makanan yang ada di gurun diantaranya yaitu:
- Salah satu ekosistem terestrial seperti “Gurun Gobi di Asia”, di Australia dan di Afrika
- Intensitas hujannya sangat rendah
- Fluktuasi suhu yang ekstrem
Pengertian Rantai Makanan
Rantai makanan adalah sebuah peristiwa makan dan dimakan antara sesama makhluk hidup dengan urutan-urutan tertentu. Dalam suatu rantai makanan terdapat makhluk hidup yang mempunyai peran sebagai produsen, konsumen, dan sebagai dekomposer (pengurai). Pada kejadian rantai makanan terjadi suatu proses makan dan dimakan dalam suatu urutan tertentu. Dan setiap tingkat dari rantai makanan dalam sebuah ekosistem disebut juga dengan tingkat trofik.
Pada tingkat trofik yang pertama yakni suatu organisme yang bisa menghasilkan atau membuat suatu zat makanan sendiri yakni tumbuh-tumbuhan hijau bisa disebut juga sebagai produsen. Lalu organisme yang menempati urutan tingkat tropik yang kedua yaitu konsumen primer (konsumen tingkat I), konsumen ini umumnya ditempati oleh hewan hewan herbivora (pemakan tmbuhan).
Selanjutnya organisme yang menempati urutan tingkat tropik yang ketiga disebut juga dengan konsumen sekunder (Konsumen tingkat II), umumnya ditempati oleh hewan-hewan carnivora (hewan pemakan daging) dan seterusnya. Dan organisme yang menempati tingkat tropik tertinggi atau yang terakhir disebut juga dengan konsumen puncak, biasanya ditempati oleh hewan omnivora.
Sebagai contoh, adalah rantai makanan yang terjadi pada ekosistem di sawah. Tumbuhan sebagai organisme autotrof menghasilkan makanan berupa nektar bunga. Kupu-kupu sebagai pemakan tumbuhan mengkonsumsi madu bunga. Katak menangkap kupu-kupu untuk dimakan. Ular memburu katak untuk dimakan dan elang memakan ular.
Rantai makanan menjadi jalur masuk aliran energi bagi makhluk hidup. Energi tersebut berasal dari matahari yang diubah oleh organisme autotrof (pembuat makanan) seperti tumbuhan menjadi energi kimia (dalam batang, buah, daun, dll). Sementara itu organisme heterotrof (tak mampu membuat makanan sendiri) memperoleh energi dengan memakan organisme autotrof.
1. Produsen
Termasuk kedalam komponen autotrof yaitu organisme penghasil makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari. Vegetasi pada ekosistem gurun memiliki keunikan sendiri dengan lingkungan yang keras untuk dapat bertahan hidup. Biasanya memiliki jaringan khusus untuk menyimpan air dengan sistem perakaran yang panjang lebih dari 100 ft untuk bisa mengakses air dalam tanah, serta memiliki daun keciluntuk mengurangi penguapan.
Tanaman gurun yang menjadi produsen utama dengan bantuan energi matahari untuk proses fotosintesis (membuat makanan) adalah kaktus, rumput, pohon-pohon palem, gurun willow, mesquites, saguaros, sikat bijak, milkweed gurun, dll. Populasi pada tingkat produsen cukup melimpah karena mereka merupakan sumber utama energi makanan untuk makhluk hidup lain bertahan hidup.
2. Konsumen I
Pemakan produsen tingkat pertama. Konsumen tingkat pertama merupakan herbivora atau pemakan tanaman. Pada ekosistem gurun yang merupakan tipe konsumen tingkat I yaitu kelinci, kelinci Cottontail, tikus, serangga, dan beberapa reptil. Di Sahara, kadal tertentu, dan tikus termasuk kangguru, tikus berduri, gerbil, dll,
3. Konsumen II
Pemakan konsumen tingkat ke dua. Biasanya tergolong karnivora atau pemakan daging. Pengelompokan hewan yang menempati ekosistem gurun dengan tipe konsumen tingkat II yaitu rubah gurun kit,ular, burung tertentu, laba-laba, kadal bertanduk dan hewan lainnya. Populasi ini lebih sedikit dibandingkan dengan hewan konsumen tingkat I.
4. Konsumen III
Pemakan konsumen tingkat ke tiga. Pada ekosistem gurun yang merupakan tipe konsumen tingkat III biasanya karnivora besar seperti coyote, burung elang merah, singa gunung, rubah, singa, dan predator besar lainnya. Sebagian merupakan hewan nokturnal yang menghabiskan waktu dilubang persembunyian mereka dan keluar saat matahari terbenam.
5. Pengurai atau Dekomposer
Pengurai konsumen akhir. Termasuk komponen heterotrof yang mampu menguraikanorganisme yang mati. Pada ekosistem danau yang merupakan tipe pengurai yaitu bakteri, jamur dan berbagai jenis cacing. Ketiganya termasuk kedalam mikroba yang dapat bekerja pada makhluk hidup yang mati, sehingga energi mampu di kembalikan ke lingkungan berupa nutrisi yang mampu menyuburkan tanah dan karbondioksida pada udara.
Pembahasan artikel mengenai rantai makanan pada ekosistem gurun ini bisa dijadikan referensi bacaan penambah wawasan kita mengenai rantai makanan yang terjadi di ekosistem gurun beserta contohnya. Selain itu dapat membantu proses pembelajaran. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Sampai jumpa lagi di tulisan tie kuteta berikutnya.
Contoh Rantai Makanan Di Gurun
Mari kita lihat beberapa contoh untuk memperluas pengetahuan tentang contoh, diantaranya adalah.
- Energi matahari → rumput → serangga kecil → tikus → ular → bongkar.
- Energi matahari → rumput → tikus → ular → elang → dekomposisi.
- Energi matahari → rumput → kelinci → ular → elang → dekoder.
- Energi matahari → rumput → ekor kapas kelinci → kit konstruksi rubah → coyote → dekomposer.
- Energi matahari → rumput → serangga → kadal → ular → elang → pengurai.
- Energi matahari → serangga → laba-laba → tikus → ular → elang → pengurai.
- Energi matahari → kaktus → dekomposisi.
- Energi matahari → serangga → kadal → burung pemangsa → pengurai.
- Energi matahari → rumput → serangga → tikus → kanguru → dekomposer.
- Energi matahari → serangga → tikus → kadal → ular → singa → pengurai.
Komponen Rantai Makanan
Komponen adalah salah satu ciri dari rantai makanan pada setiap makhluk hidup yang tidak bisa makan sendiri dengan menjaga konsumen energi, yang bergantung pada makhluk hidup lainnya.
Berikut beberapa komponen pada rantai makanan.
- Konsumen primer – adalah konsumen pertama yang darinya mereka sumber energi yang akan langsung dari produsen. Contohnya adalah makhluk hidup, termasuk herbivora seperti sapi, kerbau, kelinci dan lainnya.
- Konsumen sekunder- adalah konsumen kedua yang membeli energi atau makanan dari konsumen pertama, adalah karnivora atau sering disebut karnivora. Contohnya adalah kucing, anjing, ular dan lainnya.
- Konsumen tersier – adalah konsumen yang mendapatkan energi melalui konsumsi konsumen sekunder. Contohnya adalah elang, raja, harimau, singa dan lainnya.
Fungsi Jaring Makanan
Tujuan mendasar dari jaring makanan adalah menggambarkan rantai makanan antar spesies dalam suatu komunitas. Jaring makanan dapat dibangun untuk menggambarkan interaksi spesies. Semua spesies di jaring makanan dapat dibedakan menjadi spesies basal (autotrof, seperti tanaman), spesies perantara (herbivora dan karnivora tingkat menengah, seperti belalang dan kalajengking), dan spesies puncak atau predator (karnivora tingkat tinggi).
Beberapa ilmuwan menyebut tingkatan setiap organisme dalam jaringan makanan dengan istilah tingkat trofik. Tingkat trofik tersebut menentukan bagaimana energi mengalir melalui ekosistem. Dengan adanya pengelompokan spesies di tingkat trofik membantu kita dalam memahami hubungan antar spesies. Berikut ini beberap fungsi jarring-jaring makanan yang perlu kamu ketahui edufriends:
- · Menggambarkan interaksi langsung antar spesies yang ada pada ekosistem itu sendiri, sehingga hubungan antar spesies bisa dibedakan mana yang termasuk dalam spesies basal, spesies peralihan dan mana yang menjadi spesies predator puncak.
- · Sebagai penyederhana dalam memahami suatu hubungan antar spesies dan berfungsi dalam mempelajari kontrol bawah ke atas maupun kontrol atas ke bawah dalam suatu struktur komunitas.
- · Mmempelajari kontrol atas ke bawah ataupun kontrol bawah ke atas didalam suatu struktur atau bentuk komunitas.