Saturday, March 21, 2020

ilmu budaya dasar dalam Kesusastraan


        Karya sastra adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat.

         Dalam kesusastraan, IBD dapat dihubungkan menjadi : Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan.

A. Pendekatan Kesusastraan

        IBD, yang awalnya dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang artinya manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping dari tanggung jawab yang lain.

       Pada umunmya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, clan. sebaginya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.

        Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.

         Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra menggunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak.

Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain.Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya.

Orientasi the Humanities adalah ilmu yang  mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.

B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa

        Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Prosa ialah karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris dan banyaknya suku kata dalam setiap baris dan rima.

         Istilah prosa memiliki beberapa istilah seperti narrative fiction, pres fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa indonesia istilah tadi sering diartikan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk novel atau cerita pendek.

       Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Prosa juga dibagi dalam dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.
  1. Prosa lama
Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat.
Ciri-ciri Prosa lama, yaitu :
  1. Statis, lamban perubahannya.
  2. Istana Sentris, bersifat kerajaan.
  3. Bersifat fantastis, bentuknya hikayat, dongeng.
  4. Di pengaruhi sastra Hindu dan Arab.
  5. Tidak ada pengarang atau anonim.
  1. Prosa baru
Prosa baru adalah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Ciri-ciri Prosa baru, yaitu :
  1. Dinamis, perubahannya cepat.
  2. Rakyat Sentris, mengambil bahan dari rakyat sekitar.
  3. Realistis, bentuknya roman, novel, cerpen, drama, kisah, dsb.
  4. Di pengaruhi sastra Barat.
  5. Nama pencipta selalu dicantumkan.
C, Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung ceria, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembawa lewat sastra.
Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
  1. Prosa Fiksi Memberikan Kesenangan.
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjungi atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
  1. Prosa Fiksi Memberikan Informasi.
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
  1. Prosa FIksi Memberikan Warisan Kultural.
Prosa fiksi dapat menstimulasi imajinasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinyadari warisan budaya bangsa.
  1. Prosa Memberikan Keseimbangan Wawasan.
Lewat prosa fiksi seorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri. Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua : Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya.
Ada juga yang tentunya menyuarakan kedua-duanya.
  1. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Kebanyakan karaya sastra Indonesia di jaman Jepang yang dikelompokan kedalam kelompok ini.
  2. Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.
D. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungan Dengan Puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian dan kesenian adalah unsur dari kebudayaan. Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan dan keartistikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
  1. Figura bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, dan sebagainya sehingga puisi menjadi segar, hidup dan menarik serta memberi kejelasan gambaran angan.
  2. Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda atau banyak tafsir.
  3. Kata-kata berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
  4. Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
  5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
  1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Penyampaian pengalaman dalam sastra/puisi  disebut “Pengalaman perwakilan” . Yang artinya manusia senantiasa ingin selalu lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang tebatas. Dengan pengalaman perwakilan itu puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
  1. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
  1. Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang terlibat pada issue dan problem sosial.
Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang berupa:
  1. Penderitaan atas ketidakadilan.
  2. Perjuangan untuk kekuasaan.
  3. Konflik dengan sesamanya.
  4. Pemberontakkan terhadap hukum Tuhan.
Referensi


No comments:

Post a Comment